Minggu, 17 Februari 2013

Film Ramalan Bumi 2100

Diposting oleh Unknown di 23.07

New Film "Earth 2100", Ramalan Ilmiah tentang Bumi, Semoga Tidak Menjadi Kenyataan

Baru-baru ini muncul sebuah film yang kembali menceritakan tentang kerusakan bumi,film ini mampu menggugah nurani para penontonnya yang terbius oleh alur dalam film tersebut yang memang mirip dengan apa yang terjadi di bumi aat ini. Kalau film 2012 adalah kisah kehancuran bumi akibat bencana alam yang diluar kendali manusia, maka film bumi 2100 mengisahkan kehancuran bumi akibat ulah manusia sendiri yang terlalu mengeksploitasi bumi secara berlebihan.
Berikut sinopsisnya yang saya terjemahkan secara bebas, dikutip dari website resmi ABC, produser film tsb.
Tokoh Lucy yang lahir tgl 2 Juni 2009 menceritakan perjalanan hidupnya dari lahir sampai di tahun 2100. Di awal kehidupannya Lucy masih mengalami masa-masa bahagia bersama kedua orang tuanya di Miami. Kehidupan modern sebagaimana yang kita alami sekarang. Semua serba listrik dan otomatis. Meskipun dunia diliputi kecemasan akan makin menurunnya cadangan sumber daya alam terutama sumber daya tak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara. Tetapi gaya hidup penduduk di negara maju tidak berubah.

Tahun 2015, para ahli telah memprediksi pemecahan masalah kelangkaan sumber daya dengan cara menggunakan energi alternatif, seperti penggunaan kincir angin, energi matahari , mobil hybrid, bahkan menyuling air laut untuk dijadikan air minum. Tapi ternyata hal ini tidak cukup. gaya hidup yang jor-jor-an dalam menggunakan minyak bumi membuat permintaan minyak terus meningkat, sedangkan sumber minyak baru hampir tidak ada lagi. Bermobil menjadi tidak ekonomis karena mahalnya bensin
 
Ilmuwan memprediksi akan terjadi bencana global mulai tahun 2020. Jumlah penduduk dunia membengkak menjadi 8 milyar, sebaliknya banyak jenis binatang mengalami kepunahan. Dunia mulai memasuki masa kekacauan.
   Tahun 2030, suhu bumi meningkat sedangkan pola curah hujan justru menurun. Saat ini 2/3 penduduk dunia sudah mengalami masa krisis air. Tumbuhan tidak lagi subur, kekeringan di mana-mana. Sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk bumi dengan pola konsumsi seperti sekarang dibutuhkan sedikitnya 6 planet bumi. Tetapi penduduk negara maju masih tidak percaya bahwa kekeringan dan kekurangan ini bakal menghampiri negeri mereka. Kelaparan yang terjadi di Ethiopia atau Afrika lainnya, tidak mungkin terjadi di Amerika, meskipun mereka menyadari bahwa dulunya Ethiopia adalah negara subur .2050 Suhu bumi makin panas.
     Para ahli telah berusaha menggunakan teknologi sulfur dioxida untuk mendinginkan bumi, tetapi justru lapisan ozon menjadi rusak, dan menimbulkan penyakit baru, virus baru yang mematikan.
2060, terjadi banjir besar akibat pemanasan global yang mengenggelamkan New York.
    2070 Penduduk New York yang selamat banyak yang menderita demam Kaspian. Penyakit tersebut dengan cepat menyebar, sehingga jumlah penduduk bumi menyusut. Kekacauan menjadi-jadi, dan pemerintah federal tidak lagi sanggup memperbaiki kekacauan tersebut 2100, Kelangkaan sumber daya, ketiadaan air bersih, penyakit mematikan. situasi bumi persis seperti situasi di mana bangsa Maya meninggalkan segala kemegahannya.
   Film Earth 2100 memang hanya ramalah para ahli dan pemikir lingkungan hidup. Tetapi tanda-tanda ke arah tersebut mulai tampak. Pelan tapi pasti, jumlah penduduk bumi yang harus bersaing untuk hidup meningkat pesat. Apabila dahulu ada pendapat bahwa jumlah penduduk meningkat sejalan dengan deret ukur, sedangkan jumlah makanan meningkat sejalan dengan deret hitung, maka kelihatannya pendapat tersebut mulai menunjukkan kebenarannya.
   Kelaparan yang terjadi di Ethiopia, negara yang dulunya bertanah subur pada zaman nabi Sulaiman, bukan mustahil terjadi pada negara kita. Air bersih harus digali jauh ke dalam tanah, pantai mulai menggerus dataran, suhu mulai panas, tanah yang harusnya menjadi tempat bercocok tanam , telah berubah menjadi rumah dan gedung untuk menampung banyaknya manusia, beras dan gula sudah harus diimpor.
   Gaya hidup serba konsumtif, telah membuat manusia sebagai mahluk pemboros. Penggunaan sumber daya alam terutama yang tidak terbarukan, tidak terkontrol dengan baik. Bencana alam susul menyusul terjadi.
   Mungkin bila kita mempelajari sejarah kota-kota maju yang ditingggalkan begitu saja oleh penduduknya seperti kota Tiohunacan bangsa Maya, pulau Easter, dll
Para ahli berpendapat bahwa ditinggalkannya kota-kota tersebut adalah karena perubahan iklim akibat pembengkakan jumlah penduduk , sehingga sumber daya alam yang tersedia tidak lagi cukup untuk menopang kebutuhan hidup.
   Apa yang terjadi pada skala kecil pada bangsa Maya dan bangsa Easter, bukan mustahil terjadi pada skala bumi. apalagi dengan pola hidup yang kita jalani sekarang.
Semoga kehancuran bumi seperti yang diramalkan para ahli dalam Earth 2100 tersebut tidak menjadi kenyataan.Ammiiiin

0 komentar:

Posting Komentar

 

Inspirasi Nesia Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos